5 Fakta Unik Tentang Jagung yang Jarang Diketahui Orang
Published 1 month ago
Jagung adalah salah satu tanaman pangan paling populer di dunia. Tidak hanya digunakan sebagai sumber makanan, jagung juga menjadi bahan baku untuk produk kosmetik, bahan bakar, hingga kemasan ramah lingkungan. Walaupun kita sering melihat dan mengonsumsi jagung, masih ada banyak fakta unik tentang tanaman ini yang jarang diketahui orang. Berikut lima fakta menarik tentang jagung yang mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya.
1. Jagung Tidak Bisa Tumbuh di Alam Liar Tanpa Bantuan Manusia
Berbeda dengan kebanyakan tanaman lainnya, jagung tidak dapat tumbuh secara mandiri di alam liar tanpa perawatan manusia. Proses penanaman dan perawatan jagung membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam hal pemupukan dan pengendalian hama. Tanpa adanya campur tangan manusia, biji jagung tidak akan bisa tumbuh dengan baik. Fenomena ini terjadi karena jagung telah melalui ribuan tahun seleksi buatan sejak zaman peradaban kuno. Para petani zaman dahulu menyeleksi tanaman jagung yang menghasilkan panen paling baik, dan praktik ini terus berkembang hingga sekarang. Jadi, meskipun sekarang jagung menjadi tanaman yang umum, keberadaannya di alam liar tergantung sepenuhnya pada tangan manusia .
2. Warna Jagung Sangat Beragam
Kebanyakan orang hanya mengenal jagung kuning, padahal jagung sebenarnya memiliki warna yang sangat beragam. Selain kuning, jagung bisa berwarna merah, biru, ungu, bahkan hitam. Warna-warna ini dihasilkan dari pigmen alami yang berbeda-beda pada tiap varietas jagung. Contohnya, jagung biru dan ungu memiliki kandungan antosianin yang tinggi, yaitu pigmen alami yang berfungsi sebagai antioksidan. Sementara itu, jagung merah mengandung pigmen likopen yang juga ditemukan pada tomat dan semangka. Di beberapa negara, jagung warna-warni ini bahkan digunakan sebagai dekorasi dan hiasan, selain dimanfaatkan sebagai makanan bergizi. Warna-warni jagung ini menunjukkan betapa beragamnya tanaman jagung di dunia, dan tiap warna memiliki nilai gizi serta manfaat kesehatan yang berbeda.
3. Jagung Sudah Dibudidayakan Selama 10,000 Tahun
Jagung merupakan salah satu tanaman yang paling lama dibudidayakan oleh manusia. Berdasarkan penelitian arkeologi, jagung pertama kali ditanam sekitar 10,000 tahun yang lalu di wilayah Meksiko dan sekitarnya. Awalnya, tanaman ini adalah makanan pokok bagi masyarakat kuno, termasuk suku Maya dan Aztec. Pada masa itu, jagung bahkan dianggap sebagai tanaman suci yang melambangkan kehidupan. Para petani kuno di Meksiko melakukan seleksi untuk mendapatkan jagung dengan ukuran, rasa, dan daya tahan terbaik, yang kemudian berkembang menjadi jagung yang kita kenal saat ini. Dengan sejarah panjangnya, jagung menjadi salah satu tanaman pangan terpenting yang telah menyebar ke seluruh dunia, mulai dari Amerika, Eropa, hingga Asia. Hingga sekarang, jagung tetap menjadi bahan pangan utama di banyak negara dan telah beradaptasi dengan berbagai iklim dan tanah.
4. Biji Jagung Selalu Berjumlah Genap
Fakta unik lainnya yang jarang diketahui adalah bahwa biji jagung selalu berjumlah genap. Setiap tongkol jagung memiliki dua baris biji, yang selalu berjumlah genap karena pola pembelahan sel pada tanaman jagung. Hal ini terjadi secara alami dan merupakan salah satu keunikan struktural jagung. Jika Anda menghitung biji jagung pada tongkolnya, Anda akan selalu menemukan jumlah yang genap. Keunikan ini menjadi ciri khas jagung dan memperlihatkan bagaimana tanaman ini berevolusi dengan pola pertumbuhan yang konsisten. Fenomena ini menarik perhatian ilmuwan tanaman dan menjadi contoh dari pola genetik unik yang hanya ditemukan pada beberapa jenis tanaman tertentu.
5. Jagung Tumbuh dengan Cepat
Jagung adalah salah satu tanaman dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Dalam kondisi optimal, tanaman ini dapat tumbuh sekitar 3 milimeter setiap harinya. Proses pertumbuhannya yang cepat membuat jagung ideal untuk dijadikan bahan pangan yang dapat dipanen dalam waktu singkat. Tidak hanya itu, proses pertumbuhan jagung yang pesat juga membuatnya tahan terhadap berbagai kondisi cuaca dan lingkungan. Di beberapa daerah, jagung dapat dipanen dalam waktu tiga hingga empat bulan setelah penanaman, tergantung varietas dan iklim di wilayah tersebut. Pertumbuhan cepat jagung ini menunjukkan efisiensi biologis tanaman ini dalam menyerap nutrisi dari tanah, sehingga membuatnya menjadi tanaman yang sangat produktif dan bernilai ekonomis tinggi