Logo Cahaya Agro
Article

Dari Wagyu Jepang ke Domba Tegal: Inovasi Pakan yang Mengubah Wajah Peternakan Lokal

Published 2 hours ago

Dari Wagyu Jepang ke Domba Tegal: Inovasi Pakan yang Mengubah Wajah Peternakan Lokal

Apakah ilmu penggemukan sapi Wagyu Jepang bisa diterapkan untuk domba lokal Indonesia? Pertanyaan itu dijawab langsung oleh Tarmuji, pemuda asal Tegal yang membuktikan bahwa inovasi lintas negara mampu melahirkan terobosan besar di sektor peternakan. Berbekal semangat belajar dan keberanian mencoba hal baru, Tarmuji menunjukkan bahwa ilmu kelas dunia bisa diadaptasi untuk kebutuhan lokal.

Pada tahun 2019, Tarmuji mendapat kesempatan emas mengikuti program magang dari Kementerian Pertanian di Jepang. Di sana, ia mempelajari secara langsung rahasia di balik kualitas daging Wagyu yang mendunia. Kunci utamanya terletak pada formula pakan yang presisi—perhitungan protein, karbohidrat, dan vitamin yang sangat terukur, konsisten, dan terkontrol untuk mendukung pertumbuhan serta kualitas daging.

Sepulang ke Tegal, Tarmuji tidak sekadar menyimpan ilmunya. Ia justru tertantang untuk mengadaptasikan formula pakan Wagyu tersebut ke domba lokal, guna memenuhi kebutuhan daging Sate Kambing Muda Tegal yang sudah melegenda. Melalui pakan konsentrat kering dengan komposisi nutrisi yang dihitung cermat, ia mulai meninggalkan cara konvensional seperti “ngarit” dan beralih ke sistem peternakan modern.

Hasilnya terbukti nyata. Dari yang awalnya hanya memelihara 10 ekor domba, usaha Tarmuji kini berkembang pesat hingga mencapai sekitar 2.000 ekor. Tidak hanya efisien dari sisi waktu dan tenaga, kualitas daging yang dihasilkan pun meningkat signifikan—lebih empuk, juicy, dan gurih, sesuai standar kuliner premium yang diinginkan pasar lokal.

Lebih dari sekadar produksi daging, Tarmuji juga menerapkan sistem pengelolaan limbah terintegrasi. Limbah padat dan cair dari ternak diolah menjadi kompos dan pupuk untuk pertanian, menciptakan konsep zero-waste yang berkelanjutan. Kisah Tarmuji menjadi bukti bahwa inovasi global, jika dipadukan dengan kearifan lokal, mampu mendorong kemajuan ekonomi desa dan masa depan peternakan Indonesia. 🇯🇵➡️🇮🇩